Di grup FB banyak seliweran lagi pertanyaan :
"Bunda, saya positif hamil sementara anak saya masih 14bulan... gimana nih bun...."
Membayangkan waktu positif hamil shafiqa sementara wafa masih 9bulan, rasanya nano nano. Antara dapat durian runtuh sama dunia saya yg runtuh....
Ya gimana mau kalem.... udah ngotot mau ASI wafa sampai 2tahun mau sapih dengan WWL, walah.... S2 aja belum sampai.....
Ya gimana mau kalem.... udah ngotot mau ASI wafa sampai 2tahun mau sapih dengan WWL, walah.... S2 aja belum sampai.....
Sebelum tespack ngotot bahwasanya ngga mungkin hamil, ngotot2an sama tukang urut... beliau bilang hamil saya bilang masuk angin wkwkwkwkwk (urusan ngotot saya memang juara).
Begitu 2x tespack positif, antara lemes sama mau lompat2 kegirangan... siapa tau dapat anak cewek.....
Tapi hidup harus terus berjalan...
Ibarat pepatah 'Nasi sudah jadi bubur', maka setidaknya diusahakan buburnya bubur ayam, sedeep
Tapi hidup harus terus berjalan...
Ibarat pepatah 'Nasi sudah jadi bubur', maka setidaknya diusahakan buburnya bubur ayam, sedeep
Daan masalah pun dimulai, wafa yg makin rewel karna ASI berkurang drastis, badan lemes dan mual khas TM1, dan kecerewetan keluarga yg mulai sumbang soal ASI. Mereka yg awalnya berdiri dibaris pertama mendukung ASI, mendadak pindah kebaris pertama mensponsori sufor lengkap sama dotnya. Tapi saya tidak bisa menyalahkan keluarga, karna tujuan mereka demi.kebaikan saya juga.
Wafa makin rewel, sufor cuma dibuang-buang. Jadi sebagai bentuk negosiasi, dia tetap ASI saat memang ngga bisa engga, saat mau tidur malam.
Wafa makin rewel, sufor cuma dibuang-buang. Jadi sebagai bentuk negosiasi, dia tetap ASI saat memang ngga bisa engga, saat mau tidur malam.
Beruntung punya teman2 yg tepat, kalau orang lain saat tau hamil spontan kaget dan bertanya "emang ngga KB?", temen2 di grup justru langsung mengucapkan selamat, sesuatu yg sangat terasa positif dan menguatkan. Sejak itu saya bertekad meneruskan ASI Wafa (NWP dan tandem). Meskipun spog menyarankan sapih, saya diam2 meneruskan ASI tapi tetap waspada dengan kondisi kehamilan, bersedia sewaktu2 menghentikan ASI jika ada keluhan berbahaya.
Sambil terus rajin kontrol kehamilan, sambil mulai sounding Wafa untuk proses WWL.
Masalah lain terjadi setelah shafiqa lahir, keduanya barengan mau menyusu,
keduanya nangis kejer tengah malam. Wafa dicoba lagi kasih sufor ngga mau, shafiqa.mau menyusu ASIP dengan dot.sama nenek tapi saya1 lagi yg ngga.ikhlas.melihat anak menyusu dari dot. Saat kebingungan saya kembali kegrup dan menceritakan masalah baru ini, dari sana dapat saran lagi untuk sounding wafa, ajak bicara kalau nanti adik bayi mau menyusu wafa tunggu dulu. Dan tanpa disangka dia mengerti, dia sabar menunggu saat mama mengatur posisi nyaman untuk tandem. Ahh anak-anak yg manis.....
keduanya nangis kejer tengah malam. Wafa dicoba lagi kasih sufor ngga mau, shafiqa.mau menyusu ASIP dengan dot.sama nenek tapi saya1 lagi yg ngga.ikhlas.melihat anak menyusu dari dot. Saat kebingungan saya kembali kegrup dan menceritakan masalah baru ini, dari sana dapat saran lagi untuk sounding wafa, ajak bicara kalau nanti adik bayi mau menyusu wafa tunggu dulu. Dan tanpa disangka dia mengerti, dia sabar menunggu saat mama mengatur posisi nyaman untuk tandem. Ahh anak-anak yg manis.....
Menjadi ibu memang tidak gampang.....
Kalau segalanya terjadi diluar kendali, setidaknya kita berusaha bersiap menghadapinya. Cari teman bicara yg bisa mengerti masalah kita....
Ini untuk para ibu yg sedang galau sekarang, kuat...kuat...kuat... anak-anak bergantung padamu!
Jika saya dulu tertatih dan tertangis-tangis, semoga para bunda bisa lebih percaya diri.
Jika saya dulu tertatih dan tertangis-tangis, semoga para bunda bisa lebih percaya diri.
grin emotikon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar