Kamis, 08 Desember 2011

Pelajaran Pertama Bayi Baru Lahir


Begitu lahir, bayi sudah sangat peka dan sadar terhadap lingkungan. Anda bisa mempererat hubungan dengan bayi sambil menstimulasi pancainderanya. 
Manfaatkan seluruh pancaindera Anda, libatkan pula intuisi, lalu jalinlah hubungan erat dengan anak melalui kegiatan yang menyenangkan dan mencerdaskan berikut ini:

  • Kata anak, „Wow, mata Bundaku besar“. Kemampuan visual bayi masih sangat terbatas. Jarak pandang terjauhnya tidak lebih dari 25 cm. Maklum, dunianya masih sebatas payudara dan wajah ibu saat disusui. Ikatan batin antara Anda dan bayi bisa dipupuk melalui tatapan mata. Yang bisa Anda lakukan: tataplah matanya selama menyusui bayi. Berbicaralah dengan memfokuskan pandangan kepadanya. Biarkan pula jemari mungilnya menyentuh wajah Anda untuk lebih mengenal Anda, orang yang paling dekat dengan dirinya.
  • Kata anak, “Duh, dipeluk nyaman sekali”. Sentuhan berperan sebagai pelengkap ‘pelajaran pertama’ mengenal dunia di hari-hari pertamanya. Yang bisa Anda lakukan: sentuhlah kulitnya yang halus dan lembut sesering mungkin. Sentuhan indera peraba Anda pada kulit bayi memungkinkan Anda berdua untuk saling mengenal lebih dalam satu sama lain. Rangsang ini juga penting untuk menstimulasi ujung syaraf peraba bayi.
  • Kata anak, “Duniaku ramai sekali”. Telinga adalah salah satu dari ‘pintu masuk’ informasi ke dalam otak bayi. Suara dan kata-kata lembut bernada positif, akan menjadi sebuah masukan yang baik dalam benak anak. Semakin banyak data baik yang Anda masukan ke dalam otak bayi lewat pendengaran, akan semakin kaya pula perbendaharaan bayi tentang kebaikan. Yang bisa Anda lakukan: ucapkanlah kata-kata positif dengan nada lembut di telinganya, baik dengan menyebut namanya, maupun doa serta harapan. Nyanyikan lagu pengantar tidur, atau senandungkan langsung dengan nada lembut saat memberinya ASI.
  • Kata anak, “Mmmm … Bundaku harum”. Indera penciuman bayi sangat aktif. Indera ini pula yang membantu bayi mengenali sosok kedua orang tuanya, terutama ibu melalui kegiatan menyusui. Beberapa peneliti berhasil mengungkap bukti bahwa ibu dan bayinya dapat saling mengenali melalui aroma tubuh masing-masing. Aroma yang dikenali oleh bayi, akan membuatnya tenang dan tidak rewel, serta merangsang bayi untuk minum ASI dengan lancar.
Sekalipun kegiatan stimulasi pancaindera ampuh mempererat ikatan (attachment) dengan bayi yang baru lahir, tak perlu memaksakan diri dengan terus-menerus memberi rangsang. Daya tahan bayi untuk memperoleh stimulasi masih sangat terbatas. Pada umumnya, hanya mampu menerima rangsang 3 – 5 menit saja. Jadi, biarkan kegiatan yang mendekatkan Anda dengan anak terbentuk secara alami, dan lakukan latihan sesuai intuisi Anda sebagai Ayah dan Bunda.

www.ayahbunda.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...