Selasa, 10 Februari 2009

DILEMA SEORANG IBU

Menjadi seorang ibu adalah hal yang menyenangkan sekaligus hal yang penuh dengan tantangan. Pilihan dan keputusan seorang ibu akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak. Kadangkala dalam mengambil keputusan seorang ibu harus benar-benar berpikir dengan serius sebelum hasil dari keputusan tersebut berakibat buruk bagi masa depan anak. Dalam kesempatan ini saya sedang ingin membahas pilihan antara bekerja dan mengurus anak di rumah.

Jaman emansipasi wanita, banyak dari kita para wanita yang sudah mengenyam pendidikan tinggi dan bekerja di kantor-kantor pemerintahan, perusahaan swasta dan asing, bahkan ada yang menjadi menteri dan presiden. Segala hal sekarang tidak terlepas dari peran serta wanita. Tapi apakah para wanita jaman sekarang masih ingat dengan kodratnya menjadi seorang ibu?.


Mungkin bagi wanita yang belum menikah atau yang sudah menikah tetapi belum memiliki anak bekerja adalah hal yang menyenangkan. Namun semuanya akan berubah setelah kehadiran buah hati yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang seorang ibu. Bekerja atau mengurus anak dirumah, adalah suatu pilihan yang harus diputuskan.

Kenapa ibu bekerja? kira-kira seperti ini :

  • Ibu harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga karena pendapatan ayah tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga. 
  • Seorang ibu yang sudah bekerja sejak sebelum memiliki anak dan enggan meninggalkan pekerjaan tersebut karena memiliki kedudukan yang cukup tinggi dengan gaji yang cukup besar.
  • Atau rasa kepuasan ibu karena mampu menghasilkan uang sendiri selain pendapatan dari suami.

Alasan-alasan diatas memang lumrah terjadi dimasyarakat kita. Namun jangan lupa si kecil memiliki hak untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang penuh dari ibu. Untuk itu ibu harus lebih bijaksana memilih antara kebutuhan diri pribadi dan kebutuhan si kecil. Apabila bekerja adalah hal yang memang harus dan ingin dilaksanakan sebaiknya para ibu memperhatikan hal-hal di bawah ini :

  • Sepadankah penghasilan ibu dari bekerja dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk si kecil yang selama anda bekerja harus ditinggalkan dengan pengasuh (dalam hal ini ibu harus mengeluarkan biaya tambahan mengajih pengasuh, terlebih lagi apabila si kecil diberi susu formula). 
  • Siapakah yang ibu percaya untuk mengasuh si kecil pada saat anda harus meninggalkannya bekerja?. Mampukah pengasuh mengurus dan merawat si kecil paling tidak mendekati apa yang ibu bisa lakukan.
  • Ketelitian dalam memilih pengasuh yang akan menemani si kecil sepanjang hari sangat penting, jangan sampai ibu meninggalkan si kecil dengan pengasuh yang tidak bertanggung jawab, itu akan sangat membahayakan si kecil. 
  • Bagaimana harus menyiasati pemberian ASI saat ibu bekerja. Juga apabila si kecil sudah besar, makanan yang diberikan tetap harus dikontrol oleh ibu.
  • Terakhir dan yang paling penting, SIAPKAH IBU KEHILANGAN MOMEN-MOMEN BERHARGA PERTUMBUHAN SI KECIL YANG TIDAK BISA TERULANG LAGI karena harus meninggalkannya sepanjang hari, dan hanya bertemu pada sore sampai pagi hari.

Memilih untuk bekerja dan mempercayakan pengasuhan anak pada orang lain bukanlah suatu kejahatan. Juga merupakan suatu tindakan yang patut diacungi jempol apabila ibu sukses membagi waktu antara bekerja dan memperhatikan keluarga. Ibu yang bekerja tidak perlu merasa bersalah kepada si kecil, selama ibu tetap memberikan perhatian yang dibutuhkannya. Baik ibu bekerja ataupun ibu rumah tangga tulen sama-sama ibu teladan bagi keluarganya masing-masing. Tinggal bagaimana kita para ibu yang memutuskan, ingin melakukan dua-duanya sekaligus atau memilih tinggal dirumah mengurus keluarga. Berikut ini saran-saran yang bisa saya berikan kepada ibu yang bekerja, saran-saran ini saya ambil dari pengalaman saya berinteraksi dengan ibu-ibu lainnya.
 
  • Walaupun bekerja sebaiknya ibu tetap memberikan ASI eksklusif pada bayi, sekarang banyak informasi yang bisa dengan mudah ibu dapatkan baik lewat media massa maupun elektronik (internet) mengenai teknik memerah ASI dan menyimpannya sebagai persedian untuk si kecil. 
  • Apabila si kecil sudah besar dan mengonsumsi makanan padat, sebaiknya tetap ibu yang mengatur menu makanannya setiap hari. Berikan penjelasan pada pengasuh atau pembantu yang memasak makananya cara-cara memasak yang bersih dan benar sehingga si kecil tidak kekurangan nutrisi untuk pertumbuhannya.
  • Perhatikan jadwal imunisasi si kecil. Pantau terus kesehatannya, jangan sampai lengah hanya karna kesibukan ibu di kantor. Karna kesehatan si kecil tidak bisa dibeli dengan uang.
  • Hati-hatilah memilih pengasuh. Banyak dari pengasuh yang bersedia dibayar murah tetapi tidak bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengurus buah hati kita. Lebih baik mempercayakan pengasuhan si kecil pada pengasuh yang memang benar-benar berpengalaman dan mengerti mengurus bayi.
  • Sebaiknya selama si kecil ditinggalkan ibu untuk bekerja usahakan ada anggota keluarga yang ikut mengawasinya selain pengasuh, seperti kakek, nenek, om, atau tante. Sehingga si kecil tetap merasa aman.
  • Luangkan waktu yang cukup untuk si kecil bermanja-manja dengan ibu. Ibu bisa mengosongkan jadwal di akhir pekan khusus untuk bermain dengan si kecil, juga sebagai hari kumpul keluarga. Sehingga si kecil tidak merasa jauh dari ibu.
  • Usahakan tetap memantau perkembangan si kecil setiap hari dengan mencari informasi dari pengasuh dan keluarga yang sepanjang hari bersamanya. Jangan sampai anda ketinggalan informasi apa saja yang telah ia bisa lakukan hari ini.
  • Usahakan meluangkan waktu untuk memberikan stimulasi pada sikecil yang masih bayi, karena sebaik-baiknya stimulasi adalah dari ibunya sendiri.
  • Luangkan waktu mendengarkan keluh-kesah si kecil agar ia tetap merasa diperhatikan.
  • Dalam bekerja sebaiknya ibu tidak lupa waktu, pilih pekerjaan yang jadwalnya konsisten sehingga ibu bisa membagi waktu.

Hal yang seharusnya ibu pastikan pada saat akan meninggalkan si kecil :

  • Pastikan ia dalam keadaan paling nyaman. 
  • Pastikan ia aman selama ibu tinggalkan
  • Pastikan ia tidak kekurangan suatu apapun
  • Pastikan ia bahagia dan tidak merasa terpaksa ditinggalkan ibu
  • Pastikan bahwa ibu akan menemuinya setelah pulang bekerja

Demikianlah saran-saran yang saya bisa sampaikan. Saya sendiri bukan seorang ibu bekerja, tapi saya merasa perlu memberikan masukan kepada ibu pekerja agar buah hati kita tidak kehilangan sosok ibu karna kebanyakan bergaul dengan pengasuh, agar si kecil tetap aman meskipun harus kita tinggalkan bekerja, agar si kecil tetap sehat dan tumbuh maksimal. Semua yang saya tulis ini adalah hasil dari pengamatan saya terhadap anak-anak yang ibunya bekerja. Saya ingin semua anak mendapatkan haknya sebagai anak, mendapatkan kebahagiaan yang memang harus mereka terima di masa kanak-kanaknya yang polos dan penuh keceriaan. Saya ingin semua anak bahagia, seperti anak saya. Semoga tulisan saya memberikan manfaat bagi pembaca ya, yang ingin memberikan komentar silahkan tulis di chatbox, saya akan sangat senang sekali menerima komentar dari teman-teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...