Selasa, 22 November 2011

Bayi Sering Muntah

Anda bingung apakah muntah bayi Anda termasuk normal tidak? Inilah cara untuk mengetahuinya. 

MUNTAH NORMAL 


Kebanyakan bayi mengalami refluks gastroesofagel atau RGE (masuknya isi lambung ke dalam kerongkongan), dengan kadar muntah ringan sampai sedang dari mulut atau hidung, tanpa disertai rasa sakit atau tidak nyaman. Paling sering terjadi selama atau segera sesudah bayi disusui.


Apa bahayanya? Anda khawatir si kecil akan tersedak, walau hal ini sebenarnya jarang terjadi.



Yang harus dilakukan: Selalu sendawakan bayi, dan jaga agar ia tetap dalam posisi tegak selesai makan. Si kecil mungkin saja tetap muntah, tapi biasanya tidak terlalu banyak. Jangan mengentalkan susu  formula dengan menambahkan rice cereal, khususnya bagi anak yang sering muntah. Penelitian terbaru di jurnal Pediatrics menemukan, tindakan ini membuatnya kekenyangan, yang hanya akan memperparah muntah



PRGE


Bayi mungkin mengidap penyakit refleks gastroesofagel (PRGE) kalau sering muntah, menangis atau menjerit sampai berjam-jam, menolak makan, atau berat badan tidak bertambah. 


Apa bahayanya? Jika bayi mengaitkan makan dengan rasa sakit, berat badannya bisa susut. Bisa terjadi ‘kerusakan’ pada kerongkongan. 


Yang harus dilakukan: Hubungi dokter. Anda diminta mengganti pola makan agar ASI terasa lebih enak. Untuk bayi yang minum susu formula, pilih susu hydrolysate yang lebih mudah dicerna. Juga, menyusui bayi dalam porsi kecil (namun lebih sering), serta membuatnya bersendawa. Jaga posisi tubuhnya tetap tegak selama setengah jam sesudahnya ya. Dokter Anda mungkin akan meresepkan antacid. Pada usia setahun, sebagian besar bayi sembuh dari PRGE.  

Akupunktur untuk anak 


Si kecil diakupunktur? Penelitian menunjukkan, cara ini cukup ampuh dalam menyembuhkan alergi dan asma kanak-kanak. Para praktisi juga menggunakannya untuk menangani infeksi telinga, sakit perut, dan kolik. 

Jadi, stop mengerutkan dahi. 

Di Amerika, akupunktur cukup popular, bahkan ada yang versi bebas jarum untuk anak-anak. Yang paling umum adalah metode Jepang yang disebut shoni shin. Tubuh anak dipijat secara lembut sepanjang titik rangsangan. Metode lain adalah menggunakan alat mirip bolpen mungil yang bisa menghantarkan arus listrik super rendah yang hangat untuk merangsang titik-titik tersebut.

Untuk menyembuhkan infeksi telinga, cukup 1-2 sesi, kata Susannah Grace Carleton, ahli akupunktur anak di Boulder, CO. Kondisi kronis, seperti mengompol, memerlukan penanganan selama beberapa bulan. Ingin info lebih detil? Klik website milik National Certification Commission for Acupuncture and Oriental Medicine di

nccaom.org/find.htm. 

PAR 0108



www.parenting.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...