Jumat, 18 Februari 2011

Kosmetik Aman Bagi Ibu Hamil

Untuk tahu mana yang aman, cari tahu dulu zat-zat yang dapat membahayakan kehamilan yang biasa dipakai dalam produk kosmetik. Silahkan cermati nama-namanya dalam artikel ini.

Tampil cantik kala berbadan dua? Hampir semua ibu mendambakannya. Nah terkait kosmetik yang kerap digunakan saat merias diri, ada yang perlu dicermati, yaitu apakah kosmetik digunakan tergolong aman bagi perkembangan janin atau tidak..

Mengapa kosmetik yang dioleskan di kulit wajah bisa sampai membahayakan janin yang berada jauh di dalam rahim? Saat ibu hamil mengoleskan kosmetik pada kulit dibagian manapun, zat-zat yang dikandungnya akan terserap ke dalam kulit melalui pori-pori hingga mencapai aliran darah. Darah yang sudah tercemar tersebut akhirnya sampai ke janin karena janin hidup dari suplai darah ibu yang mengangkut oksigen dan sari-sari makanan. Itulah mengapa kosmetik yang dipaka ibu hamil harus bebas racun karena sedikir banyak akan ada yagn diserap oleh tubuh.

Ketika bahan kosmetik yang berbahaya sampai ke janin, kejadian yang dikhawatirkan adalah gangguan pertumbuhan sel-sel janin. Sel saraf merupakan bagian yang paling sensitif dan paling mudah terganggu oleh paapran zat kimia. Apalagi ketika otak janin sedang tumbuh, kontaminasi zat kimia sangat mungkin menyebabkan gangguan pada otak kecil (serebelum), lapisan luar otak besar (korteks serebri), sistem limbik (pengatur emosi), penghubung otak kiri dan kanan (korpus kalosum), ganglia basalis dan batang otak.


BAHAN BERBAHAYA

Untuk mengetahui apakah kosmetik yang digunakan mengandung bahan berbahaya atau tidak cobalah keterangan kandungannya yang harus tertera pada kemaran produk. Beberapa bahan ini membahayakan janin bahkan ibu hamil :
1. Merkuri
    Merkuri merupakan salah satu kandungan pada kosmetik yang harus dihindari bahkan saat tidak hamil sekalipun. Dampak merkuri adalah kerusakan saraf permanen dan gangguan perkembangan janin. Walaupun peredaran merkuri telah dilarang, waspada tetap perlu terutama terhadap kosmetik yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tidak jelas produsennya, atau kosmetik merek palsu. Biasanya merkuri terdapat pada produk-produk kosmetik pemutih
2. Retinoid
    Retinoid merupakan turunan dari vitamin A yang fungsinya untuk mempercepat pergantian (regenerasi) sel. Biasa terdapat pada krim untuk mengatasi jerawat. Penggunaan retinoid dapat menyebabkan efek teratogenik atau cacat pada janin.
3. Salicylic Acid (BHA)
    Salicylic Acid biasanya terdapat dalam produk anti jerawat, dapat berupa krim bahkan sabun. Walaupun pemakaiannya dalam konsentrasi kurang dari 2% dikategorikan aman, sebaiknya pilihlah obat jerawat yang benar-benar berkategori aman untuk ibu hamil alias tidak mengandung bahan ini.
4. Hydroquinone
    Hydroquinone merupakan bahan pemutih pada kosmetik yang sebaiknya dihindari selama hamil. Ibu kadang tergoda menggukana kosmetik pemutih untuk menghilangkan bercak-bercak coklat (pigmentasi) pada kulit wajah akibat kehamilan. Namun, mengingat penggelapan kulit ibu hamil bersifat sementara (akan hilang setelah melahirkan), sebaiknya hindari kosmetik tersebut.selain itu Hydroquinone dalam konsentrasi maksimal justru bisa membuat kulit kemerahan dan menimbulkan bercak hitam sebagai efek samping.
5. Benzoil Peroxide
    Benzoil Peroxyde dapat diserap melalui kulit sekitar 5% pada pemberian topikal (oles). Biasa terdapat pada produk untuk jerawat. Meski belum ada penelitian tentang cacat janin akibat penggunaan Benzoil Proxyde pada manusia, sehingga resiko belum diketahui, akan lebih bijak jika ibu hamil tidak menggunakan kosmetik yang mengandung bahan ini.
6. Soy
    soy biasanya terdapat pada produk pelembab atau sabun. Soy atau kedelai merupakan fitogestrogen yang justru dapat memperberat efek bercak hitam pada ibu hamil.
7. PABA
    PABA merupakan singkatan dari Para Amino Benzoic Acid yang terdapat pada kosmetik tabir surya /sunblock. Untuk diketahui, bahan ini justru membuat kulit menyerap lebih banyak sinar ultraviolet sehingga menyebabkan pencokelatan. PABA sangat disukai oleh mereka yang ingin mendapatkan efek tanning/kecoklatan dengan mandi matahari.
8. Benzophenone-3
    Benzophenone-3 (Oxibenzone) juga terdapat pada beberapa tabir surya dan memiliki aktivitas seperti yang dilakukan hormon estrogen, juga dapat menimbulkan ketidakseimbangan hormon.
9. Rhodamin
    Rhodamin biasa terdapat pada make-up dengan warna mencolok. Pewarna ini sebetulnya terlarang bagi kosmetik tetapi tetap saja ada produsen yang nakal. Rhodamin hanya boleh digunakan sebagai pewarna tekstil. Pemakaian rhodamin pada kosmetik dapat menyebabkan kanker kulit pada ibu dan kecacatan pada janin.

BERDANDAN CERDAS
Pada masa kehamilan, dengan meningkatnya metabolisme, tubuh cenderung lebih mudah berkeringat. Demikian pula dengan dengan kulit wajah dan kulit kepala. Akibatnya, ibu sering gatal-gatal. Untuk menguranginya, melakukan perawatan tubuh selama masa kehamilan memang dapat membantu.

Hanya saja dituntut kecermatan dalam memilih kosmetik yang akan digunakan. Pilihlah kosmetik yang tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan janin dan ibu sendiri. Salah satu rambunya, gunakanlah produk kosmetik yang terdaftar di BPOM dan dinyatakan aman bagi kehamilan.

Produk yang sudah terdaftar di BPOM berarti sudah diseleksi dan sudah lolos pemeriksaan akan bahan-bahan yang digunakan, sehingga pastinya tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya.

Perawatan wajah dan rambut yang umum seperti facial dan creambath bisa diteruskan. Namun perawatan rambut tidak dianjurkan selama kehamilan. Jadi sebaiknya pakai produk yang berbahan alami atau bahan yang aman lainnya untuk facial. Sekali lagi, pilih produk yang tidak mengandung bahan berbahaya bagi kehamilan dan janin.

Sumber : Tabloid Nakita.

Artikel yang berkaitan :
Oriflame Aman Bagi Ibu Hamil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...